PANGKALPINANG -- Tuntutan pembubaran
Densus 88 semakin meluas. Teranyar datang dari puluhan mahasiswa di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang tergabung dalam Gerakan
Mahasiswa (Gema) Pembebasan. Mereka melakukan aksi damai menuntut Densus
88 dibubarkan.
Orasi dilakukan di beberapa titik tepatnya di perapatan lampu merah yang ada di Pangkalpinang. "Densus 88 sudah jauh dari tujuan pembentukannya dan tidak ada progres yang signifikan atas tugas mereka memberantas teroris, sehingga Densus patut untuk dibubarkan," ujar Koordinator Lapangan sekaligus anggota Gema Pembebasan Wilayah Provinsi Babel, Muhammad Firman di Pangkalpinang, Sabtu (19/3).
Menurut dia, Densus 88 membunuh begitu banyak kaum Muslimin tanpa pengadilan yang hak dan tidak ada transparansi sedikitpun diperlihatkan dalam setiap kasusnya. "Seperti kasus penangkapan di Jakarta, Bandung, Kendal dan Kebumen pada Mei 2013 yang menewaskan tujuh nyawa yang masih berstatus terduga. Bahkan kasus pembunuhan lainnya, yang mana korban tidak masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)," katanya.
Ia menambahkan, Densus 88 juga telah menciptakan stigma buruk di masyarakat dengan melecehkan kitab suci kaum Muslimin dengan menjadikan Alquran sebagai barang bukti. "Perlakuan tersebut telah menciptakan opini negatif tentang Islam dan menyakiti hati kaum Muslimin. Korban kebiadapan mereka adalah kaum Muslimin yang dekat dengan wacana keislaman," ujarnya.
Ia berkata, Densus 88 beserta media-media sekuler telah membunuh rasa ketidakadilan karena pelaku selalu diidentikan dengan Islam. "Para korban tidak sempat bicara namun peluru sudah bersarang di kepala, tanpa pengadilan," jelasnya.
Gema Pembebasan Babel meminta agar pihak terkait segera memeriksa dan mengaudit serta mengusut tuntas atas setiap kasus yang dilakukan oleh Densus 88. Selain itu, ia berharap agar pihak penegak hukum untuk mengadili aparat Densus 88 yang terbukti melakukan tindakan kekerasan dan pembunuhan.
"Oleh karena itu, Gema Pembebasan Babel dengan tegas menuntut agar Densus 88 segera dibubarkan dan pembantai umat Muslim tersebut agar segera diadili," ucapnya.
Ia mengatakan, setelah melakukan orasi hari ini, pihaknya akan kembali melakukan aksi damai di DPRD Babel di lain hari dengan masa yang lebih banyak lagi agar tuntutan mereka dapat disampaikan ke pusat.
Orasi dilakukan di beberapa titik tepatnya di perapatan lampu merah yang ada di Pangkalpinang. "Densus 88 sudah jauh dari tujuan pembentukannya dan tidak ada progres yang signifikan atas tugas mereka memberantas teroris, sehingga Densus patut untuk dibubarkan," ujar Koordinator Lapangan sekaligus anggota Gema Pembebasan Wilayah Provinsi Babel, Muhammad Firman di Pangkalpinang, Sabtu (19/3).
Menurut dia, Densus 88 membunuh begitu banyak kaum Muslimin tanpa pengadilan yang hak dan tidak ada transparansi sedikitpun diperlihatkan dalam setiap kasusnya. "Seperti kasus penangkapan di Jakarta, Bandung, Kendal dan Kebumen pada Mei 2013 yang menewaskan tujuh nyawa yang masih berstatus terduga. Bahkan kasus pembunuhan lainnya, yang mana korban tidak masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)," katanya.
Ia menambahkan, Densus 88 juga telah menciptakan stigma buruk di masyarakat dengan melecehkan kitab suci kaum Muslimin dengan menjadikan Alquran sebagai barang bukti. "Perlakuan tersebut telah menciptakan opini negatif tentang Islam dan menyakiti hati kaum Muslimin. Korban kebiadapan mereka adalah kaum Muslimin yang dekat dengan wacana keislaman," ujarnya.
Ia berkata, Densus 88 beserta media-media sekuler telah membunuh rasa ketidakadilan karena pelaku selalu diidentikan dengan Islam. "Para korban tidak sempat bicara namun peluru sudah bersarang di kepala, tanpa pengadilan," jelasnya.
Gema Pembebasan Babel meminta agar pihak terkait segera memeriksa dan mengaudit serta mengusut tuntas atas setiap kasus yang dilakukan oleh Densus 88. Selain itu, ia berharap agar pihak penegak hukum untuk mengadili aparat Densus 88 yang terbukti melakukan tindakan kekerasan dan pembunuhan.
"Oleh karena itu, Gema Pembebasan Babel dengan tegas menuntut agar Densus 88 segera dibubarkan dan pembantai umat Muslim tersebut agar segera diadili," ucapnya.
Ia mengatakan, setelah melakukan orasi hari ini, pihaknya akan kembali melakukan aksi damai di DPRD Babel di lain hari dengan masa yang lebih banyak lagi agar tuntutan mereka dapat disampaikan ke pusat.
Sumber : Antara/ republika/ syabab indonesia
0 komentar:
Posting Komentar