Ratusan warga Mauritania melakukan aksi unjuk rasa di jalanan ibukota Noukakchott untuk memprotes penghinaan atas Alquran.
Polisi sampai melepas tembakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang ingin menuju ke kantor presiden.Kantor berita AFP mengutip seorang imam setempat yang mengatakan salah seorang pria merobek-robek Alquran dan membuangnya di kamar mandi.
Polisi sudah melakukan penyelidikan atas dugaan pengrusakan Alquran itu namun beritanya menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut dan mendorong sejumlah warga yang marah turun ke jalan.
Para pengunnuk rasa antara lain membakar ban dan menutup jalanan.
Mauritania menerapkan syariah Islam walau hukuman mati tidak pernah lagi dijatuhkan dalam kasus pelecehan agama sejak tahun 1980-an.
Bulan Januari seorang pemuda Muslim terancam hukuman mati setelah dinyatakan bersalah karena tindakan murtad setelah menulis artikel yang dianggap mengkritik Nabi Muhammad namun akhirnya dijatuhi hukuman penjara.() BBC Indonesia/ syabab indonesia
0 komentar:
Posting Komentar