Sudah diduga sebelumnya inilah salah satu tujuan teror yang terjadi di Paris, Prancis(13/11).
Sebagaimana dilansir oleh situs bbc.com (16/11), angkatan udara Prancis mengerahkan
sebanyak 12 pesawat, termasuk 10 pesawat tempur, untuk melancarkan
gempuran ke Kota Raqqa, Suriah, pada Minggu malam (15/11).
Kementerian Pertahanan mengklaim bom-bom itu menghantam sejumlah target, termasuk pusat komando, depot amunisi, dan kamp pelatihan milisi.
Kepada BBC di sela-sela pertemuan G20, Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius menegaskan serangan ke Kota Raqqa ialah sesuatu yang lumrah.
“Mengingat Prancis tidak hanya diancam, tapi juga diserang Daesh, lumrah baginya (Prancis) untuk melangkah maju. Dalam konteks pertahanan diri, perlu bagi Prancis untuk mengambil aksi. Kami telah melakukannya pada masa lalu, dan kami melakukannya hari ini lantaran Raqqa adalah pusat komando Daesh. Kami tidak bisa berdiam diri saat diserang, seperti yang Anda lihat dalam tragedi di Paris,” kata Fabius.()
0 komentar:
Posting Komentar