CALIFORNIA - Usai merilis fitur "Safety Check"
untuk mencari korban selamat teror di Paris, Prancis, Sabtu 14November,
Facebook menuai protes. Jejaring sosial Mark Zuckerberg itu dinilai
hanya peduli para Paris.
Di sisi lain, netizen menilai ada teror yang lebih mengerikan di Beirut yang tidak mendapat perhatian dari Facebook. Untuk itu, Vice President of Growth Facebook Alex Szhultz, mengatakan bahwa aktivasi ini adalah keputusan mencoba sesuatu yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Seperti diketahui, fitur tersebut sebelumnya hadir untuk kondisi genting bencana alam.
"Jadi kami memutuskan untuk mencoba sesuatu yang belum pernah kami lakukan sebelumnya, yaitu mengaktivasi Safety Check untuk sesuatu yang bukan bencana alam. Selalu ada kali yang pertama untuk hal yang baru, bahkan di saat yang rumit dan sensitif, dan bagi kami itu adalah Paris," tulis Szhultz di Facebooknya seperti dilansir TIME, Minggu (15/11/2015).
Lebih lanjut, Szhultz juga menyatakan bahwa pihaknya masih akan mempelajari lebih lanjut fitur yang baru saja diluncurkannya itu. Tujuannya, untuk membantu pengguna menunjukkan dukungan dan kepedulian.
"Kami ingin tools ini tersedia kapan pun dan di mana pun bisa membantu. Kami akan belajar banyak umpan balik dari peluncuran ini dan kami akan terus mengeksplorasi bagaimana kami bisa membantu orang untuk menunjukkan dukungan pada sesuatu yang mereka pedulikan melalui profil Facebook," tutupnya.
Tak hanya fitur "Safety Check", Facebook juga memungkinkan penggunanya membuat bendera Prancis sebagai foto profil. Lebih dari empat juta orang menggunakan fitur ini dan lebih dari 360 juta orang mendapat pemberitahuan bahwa teman-teman mereka aman.
(kem)/ okezone.comDi sisi lain, netizen menilai ada teror yang lebih mengerikan di Beirut yang tidak mendapat perhatian dari Facebook. Untuk itu, Vice President of Growth Facebook Alex Szhultz, mengatakan bahwa aktivasi ini adalah keputusan mencoba sesuatu yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Seperti diketahui, fitur tersebut sebelumnya hadir untuk kondisi genting bencana alam.
"Jadi kami memutuskan untuk mencoba sesuatu yang belum pernah kami lakukan sebelumnya, yaitu mengaktivasi Safety Check untuk sesuatu yang bukan bencana alam. Selalu ada kali yang pertama untuk hal yang baru, bahkan di saat yang rumit dan sensitif, dan bagi kami itu adalah Paris," tulis Szhultz di Facebooknya seperti dilansir TIME, Minggu (15/11/2015).
Lebih lanjut, Szhultz juga menyatakan bahwa pihaknya masih akan mempelajari lebih lanjut fitur yang baru saja diluncurkannya itu. Tujuannya, untuk membantu pengguna menunjukkan dukungan dan kepedulian.
"Kami ingin tools ini tersedia kapan pun dan di mana pun bisa membantu. Kami akan belajar banyak umpan balik dari peluncuran ini dan kami akan terus mengeksplorasi bagaimana kami bisa membantu orang untuk menunjukkan dukungan pada sesuatu yang mereka pedulikan melalui profil Facebook," tutupnya.
Tak hanya fitur "Safety Check", Facebook juga memungkinkan penggunanya membuat bendera Prancis sebagai foto profil. Lebih dari empat juta orang menggunakan fitur ini dan lebih dari 360 juta orang mendapat pemberitahuan bahwa teman-teman mereka aman.
syabab indonesia
0 komentar:
Posting Komentar