Pegida Austria yang Anti Islamisasi Melakukan Unjukrasa
Namun berbeda dengan unjuk-unjuk rasa di Jerman yang berhasil mengumpulkan
lebih dari 20.000 orang, hanya beberapa ratus orang saja yang muncul berpartisipasi dalam aksi hari Senin (02/02) di Wina itu.
Jumlah
polisi yang turun mengamankan bahkan jauh lebih banyak. Bahkan aksi
tandingan yang menentang Pegida, diikuti oleh sekitar 5.000 orang.
Para pengunjuk rasa dari kedua belah pihak sempat berhadap-hadapan, dan mesti dipisahkan oleh polisi anti huru-hara.
Para demonstran Pegida menyerukan slogan "Kami adalah rakyat," dan sebagian memperagakan posisi salam Nazi.
Partai
Hijau Austria mengutuk demonstrasi itu. Sementara seorang politikus
Partai Kebebasan Austria yang berhaluan kanan, Heinz-Christian Strache
membela Pegida dan menuding bahwa para penentangnya menyerang apa yang
ia sebut "gerakan yang serius untuk hak-hak sipil."
Kendati peserta aksi jumlahnya tidak banyak, sentimen yang melatari Pegida bukan hal baru di Austria.
Peserta aksi anti Pegida justru hampair lima kali lipat lebih banyak
Peserta aksi pertama Pegida di Austria, hanya ratusan orang.
Partai KemerdekaanAustria (Freiheitliche Partei Österreichs, FPÖ)
sudah mengkampanyekan sentimen itu sejak lama, dan dalam Pemilu Austria
tahun 1999 bahkan berhasil menjadi pemenang dengan perolehan sekitar
27%, sementara dalam Pemilu 2013 lalu perolehannya mencapai 20%.
Pegida
berdiri di Dresden tahun lalu. Mereka menolak dituding anti Islam, dan
berdalih hanya menolak islamisasi yang menurut mereka mengancam
nilai-nilai dan hak-hak sipil Eropa.
Kelompok ini dilanda masalah, tatkala
ketuanya dipaksa mundur karena ketahuan berfoto menirukan Hitler. Penggantinya juga
tak lama memangku jabatan, karena didera masalahl lain.
Aksi-aksi
Pegida di Jerman diikuti cukup banyak orang, namun sebagaimana di
Austria, aksi di negeri-negeri sekeliling, seperti Ceko, Denmark dan
Norwegia, hanya menarik peserta dalam jumlah kecil.
0 komentar:
Posting Komentar