Dorong Parpol Islam Bersatu demi Pilpres
JAKARTA - Malam ini
sejumlah tokoh Islam akan berkumpul di Cikini, Jakarta Pusat, guna
menggagas poros politik yang terdiri dari koalisi partai-partai Islam.
Poros yang dinamai Koalisi Umat Islam itu terlahir dari pengajian
politik di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan yang dinisiasi KH Cholil
Ridwan.
"Koalisi Umat Islam ini diinisiasi,
cikal bakalnya dari pengajian politik Islam di Masjid Al Azhar, bersama
KH Cholil Ridwan, MUI dan semua ormas Islam, termasuk NU-Muhammadiyah
yang sudah melakukan pertemuan juga," kata Ustaz Bachtiar Nasir dalam
konferensi pers di Cikini, Kamis (17/4).
Menurutnya, Koalisi Umat Islam mendesak
para pimpinan parpol Islam untuk bersatu dan mengusung calon presiden
sendiri dalam pemilu presiden 9 Juli nanti. Dorongan itu diklaim berasal
dari dukungan suara ke parpol-parpol Islam yang jumlahnya totalnya
mencapai 32 persen. "Kita akan gerilya dan bekerja agar partai Islam
tidak terjebak dalam matematika politik," kata Bachtiar.
Dalam pertemuan nanti, kata Bachtiar,
Koalisi Umat Islam akan mendesak parpol Islam mendegar aspirasi muslim
di tanah air. Sebab, ada tarikan ke ke parpol Islam untuk berkoalisi
karena kepentingan individu.
"Kami Koalisi Umat Islam meminta parpol
Islam memperhatikan aspirasi umat Islam, dan tidak terjebak dalam
kontrak politik yang merugikan umat Islam. Mudah-mudahan dengan izin
Allah, hati mereka (pimpinan parpol Islam) dilembutkan untuk bersatu,"
harapnya.(fat/jpnn.com/ syabab indonesia)
Baca Juga Artikel Berikut: Klik Maqalah Ulama-Ulama Sunni Tentang Wajibnya Nashbul Khalifah
Baca Juga Artikel Berikut: Klik Metode Meraih kekuasaan Dalam Islam
Baca Juga Artikel Berikut: Klik Wajibkah Mengangkat Pemimpin yang Menerapkan Hukum Kufur di Sistem Demokrasi?
() syabab indonesia
Baca Juga Artikel Berikut: Klik Maqalah Ulama-Ulama Sunni Tentang Wajibnya Nashbul Khalifah
Baca Juga Artikel Berikut: Klik Metode Meraih kekuasaan Dalam Islam
Baca Juga Artikel Berikut: Klik Wajibkah Mengangkat Pemimpin yang Menerapkan Hukum Kufur di Sistem Demokrasi?
() syabab indonesia
0 komentar:
Posting Komentar