Hj Irena Handono, Pakar Kristologi, Pendiri Irena Center
Konsili adalah pertemuan dewan-dewan gereja, yang biasanya dihimpun untuk mengambil keputusan ten-tang suatu masalah doktriner, pastoral, legislasi dan administrasi dalam agama Katholik. Konsili wajib dihadiri oleh setiap utusan dari seluruh penjuru dunia. Konsili memiliki arti yang sangat penting. Lewat penyelenggaraan Konsili ditetap-kan ajaran-ajaran dasar untuk menggagas Doktrin Kristen, sesuai dengan tuntutan politik dan kehidupan sosial aliran ekstrem gereja.
Kali ini kami akan membahas keputusan-keputusan penting yang di-hasilkan konsili-konsili tersebut berkaitan dengan penjelasan bagaimana ajaran-ajaran baru Kristen disusun dan di-selewengkan.
Tujuh konsili pertama yang meng-hasilkan inti ajaran Kristen adalah,
1. Konsili Nicea Pertama (325 M), terutama untuk memberantas ajaran Arianisme, paham yang menolak Yesus sebagai Allah. Yesus adalah manusia dan bukan Bapa. Dari Konsili Nicea Pertama ini lahir Syahadat Nicea yang membantah Arianisme dengan ungkapan kredo ”Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah Benar”.
2. Konsili Konstantinopel yang Pertama (381 M), memperbaiki ungkapan Syahadat Nicea. Disini unsur ketuhanan Roh Kudus ditetapkan sehingga formasi TRINITAS menjadi sempurna, dengan deskripsi tentang Roh Kudus: ”Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa dan Putra, Yang serta Bapa dan Putra, disembah dan dimuliakan. Ia bersabda dengan perantaraan para nabi”
3. Konsili Efesus (431 M), menghasilkan doktrin Bunda Maria sebagai Bunda Allah (theotokos). Ini adalah sebuah konsekwensi dari pengkatan Yesus sebagai Tuhan pada Konsili Nicea Pertama. Doktrin ini sekaligus juga menguatkan penolakan terhadap paham Arianisme.
4. Konsili Chalcedon (451 M), dalam konsili ini diputuskan untuk menyingkirkan gereja-gereja timur karena perbedaan pendapat yang mendasar tentang karakteristik Yesus. Gereja-gereja Timur mengikuti paham Arianisme yang menganggap Yesus adalah manusia, sub-ordinat dari Allah dan bukan Allah itu sendiri. Disingkirkannya Gereja Alexandria (Iskandariah) dan pemberian kekuasaan tambahan pada gereja Bizantium.
Doktrin yang dihasilkan dari konsili ini adalah doktrin Yesus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia.
5. Konsili Konstantinopel yang Kedua (553 M), menghasilkan doktrin yang menganggap Nestorianisme sebagai ajaran yang keliru. Nestorianisme mengajarkan bahwa esensi kemanusiaan dan esensi keilahian Kristus itu terpisah dan oleh karena itu ada dua pribadi, yakni pribadi manusia Yesus Kristus, dan pribadi Logos (putra Allah) yang ilahi, yang berdiam dalam manusia Yesus Kristus itu. Sebagai konsekuensinya, kaum Nestorian menolak adanya istilah-istilah seperti "Allah menderita" atau "Allah telah disalibkan", karena kemanusiaan Yesus Kristus yang menderita itu terpisah dari keilahiannya. Demikian pula mereka menolak istilah Theotokos (Yang Melahirkan Allah/Bunda Allah) sebagai gelar Maria, sebaliknya mereka mengajukan gelar Kristotokos (Yang Melahirkan Kristus/Bunda Kristus), karena dalam pandangan mereka Maria hanya melahirkan pribadi manusia Yesus, bukan pribadi ilahinya.
6. Konsili Konstantinopel yang Ketiga (680 M), konsili ini digelar untuk mengakhiri kesesatan Monothelitisme, sebuah paham yang meyakini bahwa Yesus memiliki satu karakter ketuhanan dan tak ada padanya satu kehendakpun selain kehendak tuhan. Konsili ini memutuskan bahwa Yesus memiliki dua karakter dan dua kehendak. Kehendak ilahi dan kehendak manusia.
7. Konsili Nicea yang Kedua (787 M), menghasilkan kesepakatan untuk penggunaan gambar-gambar kudus dan patung-patung (icon) dalam kekristenan. Penggunaan icon ini sempat dihentikan pada tahun 754 M, karena sebagian besar Gereja-gereja Timur berada di bawah naungan Islam. Di mana ajaran Islam melarang penggunaan patung-patung, gambar-gambar manusia dan hewan. Karena pengaruh Islam inilah konsili Nicea diselenggarakan untuk mencegah tersebarnya Islam dan tuntutan konsili untuk memeranginya dengan berbagai cara.
Secara umum ketujuh Konsili ini yang menjadi doktrin dasar kekristenan hingga dewasa ini. Sesudah itu masih ada sangat banyak konsili-konsili, tetapi ada yang tidak diterima oleh Gereja Ortodoks Timur dan ada yang tidak diterima Gereja Katolik Roma. Tetapi beberapa Konsili Gereja Katolik Roma yang penting di antaranya adalah Konsili-konsili Lateran, yang memutuskan status selibat untuk para imam dan uskup dan doktrin transsubstansiasi (roti dan anggur sesudah konsekrasi/penyatuan Tubuh dan Darah Kristus).[] mediaumat.com
0 komentar:
Posting Komentar