Jakarta - Harga minyak dunia mulai merangkak naik dari
sebelumnya US$ 50 per barel. Sejak pertengahan Februari, harga minyak
menyentuh US$ 60-US$ 70 per barel. Kondisi ini membuat pemerintah
memutuskan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yaitu bensin
premium.
Keputusan tersebut berlaku mulai 1 Maret 2015 pukul 00.00 WIB. Pemerintah memutuskan harga premium naik dari sebelumnya Rp 6.600 per liter, menjadi Rp 6.800/liter, atau naik Rp 200/liter. Namun tak hanya premium saja yang naik, akibat naiknya harga minyak ini, sejumlah barang kebutuhan khususnya di sektor energi ikut naik.
Berikut rangkuman detikFinance, Senin (2/3/2015), harga-harga yang naik khususnya di sektor energi:
Sejak 1 Maret harga premium di SPBU di daerah luar
Jawa-Bali, naik Rp 200/liter. Namun, untuk harga solar tetap yakni Rp
6.400/liter, dan minyak tanah juga tetap harganya Rp 2.500/liter.
Hal tersebut sudah termasuk Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) 5%, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 5%.
Harga premium Rp 6.800/liter yang ditetapkan
pemerintah, hanya berlaku di wilayah luar Jawa-Bali. Harga premium di
luar Jawa-Bali merupakan penugasan pemerintah kepada PT Pertamina
(Persero).
Tapi, khusus untuk harga premium di Jawa-Bali, pemerintah memberikan keleluasaan kepada Pertamina menentukan harga premium, namun dibatasi dengan margin usaha 5%-10%.
"Bedanya (harga premium) hanya Rp 100/liter dengan luar Jawa-Bali. Jangan ditanya kita untung, tidak rugi saja sudah syukur. Kita mempertimbangkan kondisi masyarakat yang terbebani naiknya harga beras dan ada permainan agen elpiji 3 kg nakal kemarin," ungkap Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang kepada detikFinance, Sabtu (28/2/2015).
Jadi, harga premium di Jawa-Bali Rp 6.900/liter.
Sudah hukum alam, bila harga premium naik pastinya
harga pertamax juga naik. Jadi mulai 1 Maret kemarin, tidak hanya
premium saja yang naik, harga pertamax juga naik Rp 200/liter, atau dari
harga sebelumnya Rp 8.050/liter, naik menjadi Rp 8.250/liter.
Harga ini hanya berlaku untuk wilayah Jabodetabek, sedangkan harga pertamax di daerah lain berbeda-beda, tergantung biaya distribusi pertamax ke SPBU, semakin jauh maka harga pertamax semakin mahal.
"Pertamax naik Rp 200/liter juga disebabkan karena harga minyak naik dan dolar yang menguat terhadap rupiah," ucap Ahmad Bambang.
Tak hanya BBM saja yang naik, naiknya harga minyak
dunia juga ikut mengerek harga elpiji di CP Aramco. Apalagi hampir 80%,
Pertamina masih mengandalkan impor elpiji khususnya dari Arab Saudi.
Hal ini diperberat lagi dengan menguatnya dolar di angka Rp 12.900 lebih. Atas dasar itu, Pertamina juga harus menaikkan harga elpiji Rp 5.000/tabung mulai 1 Maret.
"Ini bareng semua naiknya, premium, pertamax, sampai elpiji 12 kg. Kalau elpiji 12 kg kembali ke harga sebelum turun, naik lagi Rp 5.000 (per tabung)," kata Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang.
Bambang mengatakan, harga terbaru elpiji 12 kg yang berlaku hari ini sama dengan kondisi harga awal Januari 2015 lalu Rp 134.700 per tabung. Kemudian pada 19 Januari 2015 harganya kembali diturunkan lagi oleh pemerintah menjadi Rp 129.000.
"Sebelumnya kan Rp 129.000, ya jadi Rp 134.000," katanya.
() detik.com/ syabab indonesia
Keputusan tersebut berlaku mulai 1 Maret 2015 pukul 00.00 WIB. Pemerintah memutuskan harga premium naik dari sebelumnya Rp 6.600 per liter, menjadi Rp 6.800/liter, atau naik Rp 200/liter. Namun tak hanya premium saja yang naik, akibat naiknya harga minyak ini, sejumlah barang kebutuhan khususnya di sektor energi ikut naik.
Berikut rangkuman detikFinance, Senin (2/3/2015), harga-harga yang naik khususnya di sektor energi:
1. Premium di Luar Jawa-Bali Naik
Hal tersebut sudah termasuk Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) 5%, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 5%.
2. Premium di Jawa-Bali Lebih Mahal
Tapi, khusus untuk harga premium di Jawa-Bali, pemerintah memberikan keleluasaan kepada Pertamina menentukan harga premium, namun dibatasi dengan margin usaha 5%-10%.
"Bedanya (harga premium) hanya Rp 100/liter dengan luar Jawa-Bali. Jangan ditanya kita untung, tidak rugi saja sudah syukur. Kita mempertimbangkan kondisi masyarakat yang terbebani naiknya harga beras dan ada permainan agen elpiji 3 kg nakal kemarin," ungkap Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang kepada detikFinance, Sabtu (28/2/2015).
Jadi, harga premium di Jawa-Bali Rp 6.900/liter.
3. Pertamax Juga Naik Rp 200/Liter
Harga ini hanya berlaku untuk wilayah Jabodetabek, sedangkan harga pertamax di daerah lain berbeda-beda, tergantung biaya distribusi pertamax ke SPBU, semakin jauh maka harga pertamax semakin mahal.
"Pertamax naik Rp 200/liter juga disebabkan karena harga minyak naik dan dolar yang menguat terhadap rupiah," ucap Ahmad Bambang.
4. Elpiji 12 Kg Naik Rp 5.000/Tabung
Hal ini diperberat lagi dengan menguatnya dolar di angka Rp 12.900 lebih. Atas dasar itu, Pertamina juga harus menaikkan harga elpiji Rp 5.000/tabung mulai 1 Maret.
"Ini bareng semua naiknya, premium, pertamax, sampai elpiji 12 kg. Kalau elpiji 12 kg kembali ke harga sebelum turun, naik lagi Rp 5.000 (per tabung)," kata Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang.
Bambang mengatakan, harga terbaru elpiji 12 kg yang berlaku hari ini sama dengan kondisi harga awal Januari 2015 lalu Rp 134.700 per tabung. Kemudian pada 19 Januari 2015 harganya kembali diturunkan lagi oleh pemerintah menjadi Rp 129.000.
"Sebelumnya kan Rp 129.000, ya jadi Rp 134.000," katanya.
() detik.com/ syabab indonesia
0 komentar:
Posting Komentar