728x90 AdSpace

  • Hot News

    Jumat, 20 Februari 2015

    Mahasiswa Berprestasi Tapi Moral Rendah




    Oleh: Ariani, S.Pd( Aktivis MHTI Tulungagung)

    Mahasiswa adalah generasi muda yang memiliki pengetahuan dan kemampuan lebih untuk bangsa. Mahasiswa dianggap mampu membawa perubahan yang lebih baik untuk bangsa. Karena itu, seluruh komponen masyarakat mempunyai harapan besar terhadap peranan mahasiswa. Sayang sekali fakta menunjukkan lain. Banyak mahasiswa menjadi pelaku kriminal. Narkoba, pelecehan seksual, tawuran sebagian pelakunya adalah mahasiswa. Fakta miris yang jauh dari harapan.
    Baru-baru ini kita dikagetkan dengan berita, seorang mahasiswa peraih medali emas PON telah memperkosa seorang gadis 16 tahun. Perilaku bejat mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Niko, yang dilaporkan telah memperkosa gadis 16 tahun asal Kendal di Mess Atlet Unnes langsung direspon pihak kampus. Jajaran rektor dan dekan sudah menggelar rapat dan memutuskan untuk mengeluarkan atlet peraih medali emas PON ini. (http://www.jpnn.com) Ini merupakan bukti bahwa seorang berprestasi pun bisa terjerumus pada kriminalitas di jaman sekarang. Semua pihak harus ikut mengkoreksi. Bisa jadi hal tersebut merupakan dampak dari kelemahan sistem pendidikan saat ini.
    Sistem pendidikan saat ini selalu mengalami perbaikan, diharapkan dapat memajukan pendidikan bangsa. Hanya saja pengaruh ideologi kapitalis yang kental, mengakibatkan perubahan itu seakan-akan sia-sia. Karena sistem pendidikan saat ini disesuaikan pada kepentingan-kepentingan para pebisnis yang bermodal saja.
    Pemahaman sekuler  semakin memperparah pendidikan saat ini. Agama yang seharusnya bisa menjadi kontrol. Layaknya seperti pelajaran lain, hanya dipelajari untuk mendapatkan nilai yang bagus saja. Hal ini terjadi di sistem demokrasi. Sistem Pendidikan yang mengajarkan kebebasan, menghasilkan manusia yang bebas. Aliran sesat bisa ada karena kebebasan beragama. Eksploitasi SDA oleh swasta secara besar-besaran bisa ada karena kebebasan kepemilikan.
    Tidak cukup hanya berprestasi dalam akademik saja, out put pendidikan yang ideal seharusnya juga dapat mengatasi kerusakan moral yang sering terjadi saat ini. Orang berilmu jika tanpa moral yang baik akan menjadikan hawa nafsu sebagai dorongan untuk melakukan sesuatu. Hanya kepuasan materi sajalah yang dicari.
    Jika pendidkan sekarang masih saja merumuskan sistemnya dengan menyelaraskan pada paham kapitalis, jangan harap sistem pendidikan akan semakin membaik. Justru pendidikan akan semakin terpuruk. Sudah saatnya paham kapitalis ditinggalkan.
    Sistem pendidikan saat ini berbeda jauh dengan pendidikan Islam. Di dalam Islam, pendidikan haruslah dijamin kualitasnya oleh negara. Tidak hanya sekedar penilaian akdemik saja, islam menjadikan aqidah Islam sebagai dasar kurikulum. Dengan keyakinan penuh bahwa untuk mewujudkan generasi berjiwa pemimpin memerlukan kurikulum berkualitas yang disusun berdasarkan dan berorientasikan ideologi Islam bukan pasar. Materi dan metode pendidikan didesain sedemikian rupa sehingga peserta didik memahami dan meyakini bahwa eksisitensi Allah swt adalah benar adanya. Kesadaran ini dimanivestasikan dengan memandang keridhoan Allah swt sebagai kebahagiaan tertinggi, dan keterikatan kepada syariat Allah swt adalah mutlak.
    Di samping itu, peserta didik memandang islam sebagai sistem kehidupan satu-satunya yang layak bagi manusia. Di atas prinsip-prinsip ini, nilai-nilai akhlak mulia benar-benar menghiasi segenap aktivitas pelajar.  Sistem pendidikan Islam telah terbukti mampu mewujudkan generasi berjiwa pemimpin, menjadi pelopor di segala bidang kehidupan. Mulai dari pemerintahan, sains dan teknologi, militer hingga ekonomi. Dunia telah mengakui kehebatan mereka, sebut saja para khulafaur Rasyidin, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Muhammad Al Fatih, Shalahudin Al-Ayyubi, Umar bin Abdul Aziz, para Imam mazab, dll.
    Sudah saatnya semua insan pendidikan mengalihkan pandangannya ke sistem pendidikan islam yang bernaung dalam kekhilafahan. Teruntuk mahasiswa khususnya, sudah saatnya bangkit. Menyadari peranan mahasiswa sangatlah penting. Mahasiswa Sebagai Iron Stock (penerus masa depan),  Agent of Control dan Agent Of Change, serta mahasiswa sebagai Problem Solver. Semoga bersama-sama, bisa berjuang demi terwujudnya generasi berjiwa pemimpin, penyokong peradapan unggul. Tentu saja demi menggapai ridho Allah. Wallahu a’lam.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Mahasiswa Berprestasi Tapi Moral Rendah Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top