Ratusan Warga Bekasi Terinfeksi HIV/AIDS
BEKASI - Ratusan orang
pecinta sesama jenis di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi, dinyatakan
positif terserang virus HIV/AIDS. Penularan penyakit yang belum memiliki
obatnya saat ini akibat hubungan seks sesama jenis.
Perlu diketahui komunitas homoseksual
dan lesbian di Kabupaten Bekasi mencapai 1.000 komunitas dan Kota Bekasi
mencapai 500 komunitas.
Dan kini yang positif mengidap HIV AIDS
untuk komunitas homoseksual di Kabupaten Bekasi sebanyak 70 orang,
sedang dari komunitas homoseksual di Kota Bekasi ada 50 orang yang
mengidap penyakit tersebut.
Kordinator LSM Jaya Patriot, Rijal Aguty
mengatakan, ratusan warga Kabupaten dan Kota Bekasi yang terinfeksi
HIV-AIDS tengah menjalani pendampingan. Mereka terapi dan beberapa obat
seperti obat anti retrovirus.
”Karena penyakit ini belum ada obatnya, maka kami berikan mereka terapi,” kata Rijal Agusty kepada INDOPOS (grup JPNN), kemarin.
Sebelumnya, oleh LSM Mitra Sehati
disebutkan, korban positif HIV/AIDS di Kota Bekasi sejak tahun 2008
mencapai 1060 kasus, dan di tahun 2009 mencapai 1.144 jiwa. Hingga tahun
2010 ini jumlah penderita positif HIV/AIDS mencapai 1179 jiwa. Hingga
empat tahun kemudian, jumlah itu tembus 2.500 penderitanya di Kota
Bekasi.
Pria yang akrap disapa Rijal menyatakan,
dominasi penderita HIV AIDS itu kebanyakan dari kalangan homoseksual.
Biasanya, penularan itu terjadi saat terjadinya seksualitas antara
pasangan tersebut. ”Mereka kebanyakan dari homoseksual, akibat seks
sesama jenis,” ujarnya.
Untuk kalangan lesbian kata dia,
jumlahnya masih kecil apabila dibanding dengan penderita homoseksual.
Alasannya, kalangan lesbian ini tidak terlalu besar jumlahnya ketimbang
kalangan homoseksual. Akan tetapi, apabila lesbian itu ada yang memakai
narkorba sudah tentu penularannya itu bisa cepat terjadi.
Mereka yang mengidap penyakit mematikan
itu, kata Rijal, berasal dari kalangan remaja yakni berkisar usia 18
tahun sampai ada juga yang dewasa sekitar usia 34 tahun. Penularan ini
diakuinya terjadi sejak mereka duduk di bangku kelas 3 SMP. ”Sekarang
mereka sudah kami awasi agar mendapatkan tempat yang layak di tengah
masyarakat,” ucapnya.
Rijal menjelaskan, penularan ini memang
paling besar terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi. Untuk wilayah Kota
Bekasi masih kecil. Itu terlihat dari banyaknya jumlah komunitas
homoseksual yang ada di kedua wilayah tersebut. ”Jumlah komunitas
homoseksual di Kabupaten Bekasi paling besar,” jelasnya.
Menanggapi masalah tersebut, pengamat
sosial Unisma 45 Bekasi, Tati Yuniarti mengatakan, dua komunitas pecinta
sesama jenis ini adalah tempat yang rentan penyebaran virus HIV AIDS,
setelah penggunaan alat suntik. ”Mereka rentan penularan lantaran selalu
berganti-ganti pasangan,” katanya.
Tati menambahkan, besarnya jumlah
komunitas pecinta sesama jenis ini tentu harus mendapat perhatian dari
pemerintah daerah. Sehingga, ke depan penularan virus mematikan itu
tidak lagi berkembang cepat.
”Karena jika terjadi hubungan yang
intens dan melampui hubungan sewajarnya maka bisa dibilang adanya
komunikasi yang kurang,” katanya.
Salah satu caranya, kata Tati, adalah
dengan melakukan pendekatan kultur yang melibatkan tokoh masyarakat atau
tokoh agama untuk memberi pemahaman atas perbuatan yang dilakukan
pecinta sesama jenis.
”Harus ada andil juga dari masyarakat
lainnya untuk memberi pemahaman kepada mereka apabila perbuatan itu
sudah salah,” tandasnya.() jpnn.com/ syabab indonesia
0 komentar:
Posting Komentar