Water Birth Justru Ancam Keselamatan Bayi
TEKNIK melahirkan di
air atau yang biasa disebut dengan water birth makin populer karena
diklaim bisa mengurangi rasa sakit. Namun para ilmuwan di Amerika
Serikat menemukan tidak ada cukup bukti bahwa teknik ini bermanfaat,
malah bisa membahayakan bayi.
Sebuah penelitian menunjukkan 12 persen
kelahiran yang dilakukan di air berujung pada perawatan khusus. Tidak
ada satupun dalam penelitian itu, bayi yang dilahirkan bukan di air,
yang juga membutuhkan perawatan semacam itu. Artinya, risikonya lebih
besar pada kelahiran di air.
Selain itu, para ilmuwan juga
mengumpulkan beberapa laporan yang mengkaitkan water birth dengan
infeksi yang berasal dari air kotor, perdarahan serius, maupun gangguan
pernapasan pada bayi. Dalam beberapa kasus, bayi meninggal atau hampir
meninggal karena tenggelam.
"Meski belum ada bukti juga bahwa water
birth berbahaya, dokter kandungan di AS mewaspadai dan menginginkan
penelitian yang lebih berkualitas sebelum mereka memastikan metode ini
benar-benar aman," kata penulis buku kehamilan Bumpology, Linda Geddes,
seperti dilansir laman DailyMail, Selasa (6/5).
Popularitas water birth belakangan ini
meningkat di berbagai negara, termasuk di Inggris. Diperkirakan 1 dari
100 perempuan masa kini pernah menggunakan teknik water birth saat
melahirkan, sedangkan di Inggris sendiri angkanya mencapai 7.000
orang/tahun.
Sebelumnya, Royal College of Midwives
dan Royal College of Obstetricians and Gynaecologists mengatakan bahwa
metode ini boleh dijadikan pilihan selama kehamilannya normal dan tidak
ada komplikasi. Namun agaknya, para dokter kini mulai berhati-hati untuk
merekomendasikannya. (fny/jpnn.com/ syabab indonesia)
0 komentar:
Posting Komentar