Jepang Sedang Terancam "Punah"
TOKYO - Jepang berada
dalam status siaga rasio penduduk produktif. Sebab, sebuah laporan
mutakhir menyebutkan, jumlah anak-anak di sana menurun drastis.
Sementara itu, populasi lansia di atas 65 tahun meningkat.
Kementerian Komunikasi dan Urusan Dalam
Negeri Jepang memprediksi, jumlah anak di bawah 15 tahun menurun 160
ribu orang daripada tahun lalu. Itu adalah penurunan tertinggi sejak
pemerintah setempat memulai sensus tahunan pada 1950.
Jumlah anak-anak hanya 12,8 persen dari
populasi Jepang. Sebaliknya, rasio warga lanjut usia di atas 65 tahun
mencapai rekor tertingginya, 25,6 persen.
Jika dibandingkan dengan negara lain
yang berpenduduk di atas 40 juta, Jepang memiliki rasio jumlah anak-anak
terendah. Misalnya, Amerika Serikat yang mempunyai 19,5 persen dan
Tiongkok 16,4 persen.
Bulan lalu, pemerintah setempat
menyatakan, jumlah penduduk di Jepang menurun 0,17 persen, yakni menjadi
127,2 juta pada 1 Oktober 2013. Jumlah tersebut termasuk warga asing
yang lama tinggal di Negeri Matahari Terbit itu.
Dengan data tersebut, proporsi penduduk
lansia di atas 65 tahun diprediksi mencapai 40 persen dari seluruh
populasi Jepang pada 2060. "Ancaman berkurangnya penduduk produktif
semakin nyata," tulis pernyataan resmi kementerian.
Sebuah penelitian pada 2012 memprediksi
bahwa Jepang punah seribu tahun lagi. Sebab, rendahnya tingkat kelahiran
membuat jumlah anak-anak menurun seorang setiap 100 detik.
"Jika rasio penurunan ini berlanjut,
kami akan merayakan Hari Anak 5 Mei pada 3011 tanpa ada anak-anak di
Jepang," ujar Hiroshi Yoshida, profesor ekonomi di Tokohu University. (AP/AFP/cak/c23/dos/jpnn.com/syabab indonesia)
0 komentar:
Posting Komentar