55 Kampus di AS Hadapi Penyelidikan Serangan Seksual
WASHINGTON - Sekolah dan kampus seharusnya menjadi tempat yang aman bagi civitas akademika. Kenyataannya, tindak kriminal kerap terjadi di lingkungan pendidikan, termasuk dalam bentuk kejahatan seksual.
Kampus siap menerima laporan mahasiswa tentang berbagai hal. Termasuk, jika dia menjadi korban pelecehan seksual atau tindak kriminal lainnya di lingkungan kampus.
Tapi, tidak bisa menampik bahwa kampus pun tidak bersih dari berbagai tindak kriminal. Seperti dari universitas negeri besar hingga kampus kecil dan yang termasuk dalam daftar bergengsi Ivy League di Amerika Serikat (AS).
55 kampus di seluruh Amerika saat inimenghadapi penyelidikan federal atas cara mereka menangani tuduhan kekerasan seksual oleh para mahasiswa.
Untuk pertama kalinya, Departemen Pendidikan mengatakan daftar kampus yang diselidiki, meski tidak ada rincian mengenai pengaduan, seiring upaya pemerintahan Obama untuk meningkatkan keterbukaan mengenai isu kekerasan seksual di dan sekitar kampus di negara itu.
Gedung Putih juga mengungkapkan, satu dari lima mahasiswi telah diserang, mendorong upaya pemerintah untuk meningkatkan keterbukaan mengenai isu kekerasan seksual di dan sekitar kampus. Presiden Barack Obama telah menunjuk satuan tugas beranggotakan anggota Kabinet untuk mengkaji isu tersebut setelah mendengar pengaduan mengenai perlakuan buruk kampus terhadap korban pemerkosaan dan disembunyikannya kejahatan tersebut.
Melansir VOA, Senin (12/5/2014), kampus-kampus tersebut berkisar dari universitas negeri, termasuk Ohio State, University of California, Berkeley dan Arizona State, hingga universitas swasta termasuk Knox College di Illinois, Swarthmore College di Pennsylvania dan Catholic University of America di District of Columbia. Kampus-kampus Ivy League termasuk Harvard, Princeton dan Dartmouth juga termasuk dalam daftar.
Pemerintah menekankan daftar tersebut adalah untuk penyelidikan berdasarkan pengaduan, bukan penghakiman. Menteri Pendidikan Arne Duncan mengatakan bahwa jelas dugaan tidak bersalah sama sekali.
Beberapa kasus yang diketahui misalnya di University of Michigan di Ann Arbor, yang melibatkan dugaan kesalahan penanganan dalam masalah yang melibatkan pemain sepakbola. Pengaduan dilakukan oleh sebuah kelompok mahasiswa-mahasiswi yang mempertanyakan adanya jeda setahun dari insiden yang diduga merupakan kekerasan seksual dengan pemecatan atlet Brendan Gibbons.
Sebagian besar universitas yang ada dalam penyelidikan menolak berbicara mengenai rincian kasus. Beberapa penyelidikan kembali ke 2010. Tiga universitas, yakni Michigan State, Wittenberg di Ohio dan Southern Methodist di Texas menghadapi lebih dari satu kasus.
Upaya pemerintahan Obama untuk membawa perhatian pada masalah serangan seksual tidak terbatas pada universitas. Secara terpisah, Departemen Pertahanan atau Pentagon mengatakan laporan-laporan serangan oleh anggota militer telah naik 50 persen sejak awal kampanye untuk mendorong lebih banyak korban untuk terbuka.
Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengatakan, dirinya memerintahkan enam inisiatif untuk menangani serangan seksual.
Investigasi di kampus-kampus dilakukan berdasarkan undang-undang yang melarang diskriminasi gender di kampus yang menerima dana federal. Aturan yang sama menjamin perempuan mendapatkan akses yang sama atas olahraga, dan mengatur cara penanganan kekerasan seksual, serta semakin sering digunakan oleh para korban yang mengatakan sekolah gagal melindungi mereka.
Sekira setengah dari semua negara bagian memiliki kampus yang sedang diselidiki, Massachusetts memiliki enam, termasuk Harvard College.
Mahasiswa-mahasiswi Harvard mengajukan gugatan resmi karena menganggap pihak kampus tidak segera menanggapi laporan kekerasan seksual bahwa mahasiswa-mahasiswi terpapar lingkungan yang keras secara seksual, dan bahwa dalam beberapa kasus korban kekerasan dipaksa tinggal di gedung yang sama dengan tersangka penyerangnya. (ade/ okezone.com/ syabab indonesia)
0 komentar:
Posting Komentar