Jelang Pemilu, Dana Bansos 14 Kementerian dan Lembaga Membengkak
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Busyro Muqoddas menyebut bahwa Kementerian yang dipimpin oleh orang yang berasal dari partai politik, rawan akan penyalahgunaan kewenangan. Termasuk mengenai persoalan tentang dana bantuan sosial.
"Kementerian yang dipimpin politikus cenderung abuse atau
menyalahgunakan kewenangan yang ada," kata Busyro, Selasa 1 April 2014.
Menurutnya, fenomena tersebut terjadi karena sudah terlanjur
menjadi kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait Sekretariat
Gabungan. Dalam prakteknya, terdapat praktek pengkavlingan kementerian
untuk orang-orang yang berasal dari partai politik.
"Dan faktanya ada beberapa Kementerian yang dipimpin oleh orang
parpol itu ternyata menimbulkan permasalahan, tidak hanya soal bansos,"
sambungnya.
Hal tersebut disebabkan karena format pembentukan kabinet tersebut
dibentuk tidak berdasarkan prinsip meritokrasi. Seharusnya, menurut
Busyro, pembentukan kabinet berdasarkan pada aspek profesionalisme,
independensi, dan imparsialitas yang tinggi.
Dia berharap agar hal tersebut menjadi pembelajaran bagi pemimpin
Indonesia yang akan datang. "Kalau mau dipilih kabinet, jangan dari
orang parpol sepenuhnya," ujar dia
Sementara, Direktur Penelitian dan Pengembangan KPK, Roni Dwi Susanto
menuturkan, setidaknya ada 14 Kementerian atau Lembaga yang
mengalami pembengkakan penggunaan dana bantuan sosial (Bansos) menjelang
pemilu
Di antaranya, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Agama,
Kementerian Sosial, Kementerian Pertanian, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, serta Kementerian Kesehatan.
"Kemenkeu menyatakan kenaikan signifikan karena dari sistem
akuntansi saja, itu pengakuan mereka. Kalau kami lihat, akan
mempengaruhi pola pencairannya," kata Roni.
Selain itu, dari hasil kajian KPK juga menemukan peningkatan
anggaran bansos di tingkat daerah hingga mencapai 30 persen."Kajian
kami, ada tidak tepat sasaran, tumpang tindih, tidak transparan, tidak
akuntabel," ungkapnya. (adi/ viva.co.id/ syabab indonesia)
0 komentar:
Posting Komentar