728x90 AdSpace

  • Hot News

    Minggu, 09 Februari 2014

    Lonceng Kematian Demokrasi Jika Para Pemuda Tidak Ikut Memilih


    "Kalau sampai para pemilih muda tidak ada yang tertarik masuk politik, itu lonceng kematian bagi demokrasi Indonesia," ujar Hajriyanto dalam Acara Jelajah Rock The Vote Indonesia "Aku Untuk Nusantara" di Perpustakaan Pusat UI, Depok, Minggu (9/2/2014), sebagaimana dikutip dari tribunnews.com(09/02).

    Tahun 2014 sebagai tahun politik ternyata tak lepas dari rasa kekhawatiran para politisi dan para pemerhati politik akan meningkatnya angka golput. Ketidaksertaan masyarakat terutama di kalangan pemuda terhadap pesta yang memboroskan uang rakyat ini tentu akaan sangat merugikan para pegiat demokrasi. Menurut aturan jika kesertaan masyarakat pada pemilu atau angka golput melebihi 50% maka pemilu tidak sah atau batal.

    Kalangan pemuda yang memiliki pemikiran yang segar tentu saja memiliki peranan penting bagi eksistensi demokrasi itu sendiri. Jika para pemuda sudah meninggalkan demokrasi maka itu mendekatkan demokrasi pada lonceng kematiannya.

    Namun, pada kenyataannya semakin banyak pemuda yang menjauh dari demokrasi dengan berbagai alasan masing-masing. Setidaknya persoalan korupsi, ketidakadilan, kezaliman, kebohongan, ingkar janji dan lainnya menjadi penyebab generasi muda mulai tidak percaya pada demokrasi. Demikianlah, ternyata demokrasi memiliki usia sendiri dan semakin tua dan usang untuk dipertahankan oleh suatu bangsa.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Lonceng Kematian Demokrasi Jika Para Pemuda Tidak Ikut Memilih Rating: 5 Reviewed By: Anonim
    Scroll to Top