
Menurut hasil survei yang dilakukan Lembaga Riset dan Polling Indonesia mendapati jumlah pemilih golput dalam penyelenggaraan Pemilu 2014 diperkirakan melebihi 50 persen
"Hanya 38,4 persen responden yang akan menggunakan hak suaranya, 23,4 persen memilih golput, 37 persen menyatakan masih ragu apakah akan memilih," kata Koordinator Tim Telepolling, Taufik Hidayat, seperti dikutip Antara, Selasa.
Hasil survei ini menjawab dampak buruk dari kinerja partai politik dalam memegang amanah yang telah diberikan oleh masyarakat.
Hasil tersebut, menurut Taufik, mencerminkan apatisme publik dalam memberikan hak suara yang dikhawatirkan membuat angka golput bisa melebihi 50 persen sehingga legitimasi hasil pemilu bisa dipermasalahkan.
Sebagaimana diketahui bahwa jika angka golput melebihi 50 persen maka pemilu dianggap tidak sah.
Menurut Taufik Hidayat, kepercayaan publik yang rendah terhadap parpol terjadi akibat rendahnya kualitas anggota parlemen yang diusung parpol, banyaknya anggota legislatif yang terlibat korupsi dan tidak tercapainya target legislasi akibat perekrutan kader bermasalah yang dilakukan oleh parpol.
Rakyat sering diberikan tontonan ulah negatif para anggota dewan atau pejabat yang notabene adalah anggota parpol.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rakyat sudah mulai tidak percaya terhadap demokrasi dan dengan penuh kesadaran mulai meninggalkan demokrasi.
0 komentar:
Posting Komentar