728x90 AdSpace

  • Hot News

    Jumat, 03 Januari 2014

    Bagaimana Membicarakan Perang pada Diri Sendiri?


    Soal Jawab: Bagaimana Membicarakan Perang pada Diri Sendiri?

    بسم الله الرحمن الرحيم
    Rangkaian Jawaban asy-Syaikh al-‘Alim Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Amir Hizbut Tahrir atas Pertanyaan di Akun Facebook Beliau

    Jawaban Pertanyaan: Bagaimana Membicarakan Perang pada Diri Sendiri?
    Kepada Hatem M. Faour

    Pertanyaan:
    السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
    Syaikhuna Atha’ Abu ar-Rasytah,
    Rasulullah saw bersabda:
    «مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ، وَلَمْ يُحَدِّثْ بِهِ نَفْسَهُ، مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ»
    Siapa saja yang mati dan tidak berperang dan tidak membicarakan perang pada dirinya, ia mati di atas salah satu cabang nifaq
    Lalu bagaimana terjadinya membicarakan perang pada diri sendiri? Semoga Allah memberkahi Anda dan memberi Anda taufik untuk segala perkara.

    Jawab:
    وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
    Imam Muslim telah meriwayatkan di dalam Shahihnya dari Abu Hurairah, ia berkata: “Rasulullah saw bersabda:
    «مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ، وَلَمْ يُحَدِّثْ بِهِ نَفْسَهُ، مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ»
    Siapa saja yang mati dan tidak berperang dan tidak membicarakan perang pada diri sendiri, ia mati di atas salah satu cabang nifaq
    Hadits ini juga diriwayatkan oleh imam Ahmad di Musnadnya, Abu Dawud di Sunannya, an-Nasai di Sunannya dan al-Hakim di al-Mustadrak.
    Adapun maknanya, hendaknya seorang muslim bertekad akan pergi untuk berperang jika ia tidak memiliki udzur ketika khalifah menyeru (memobilisasi) untuk memulai perang guna melakukan pembebasan dan menyebarkan Islam. Demikian juga hendaklah ia bertekad jika dia mampu dan tidak memiliki udzur untuk berpartisipasi dalam perang membela (mempertahankan) negeri jika terjadi serangan kaum kafir terhadap negeri kaum muslimin. Dan dia hendaklah benar dalam apa yang diniatkan dan ditekadkan. Semua itu dikarenakan pentingnya jihad di dalam Islam. Ath-Thabarani telah meriwayatkan di Mu’jam al-Kabir dari Abu Umamah dari Nabi saw beliau bersabda:
    «ذُرْوَةُ سَنَامِ الْإِسْلَامِ: الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ لَا يَنَالُهُ إِلَّا أَفْضَلُهُمْ»
    Mahkota Islam jihad di jalan Allah, tidak diraih kecuali oleh orang terbaik mereka (kaum muslimin)

    Ibn Abiy ‘Ashim juga telah meriwayatkan dari Abu Dzar dari Nabi saw beliau bersabda:
    «ذِرْوَةُ سَنَامِ الْإِسْلَامِ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، لَا يَنَالُهُ إِلَّا أَفْضَلُهُمْ»
    Mahkota Islam jihad di jalan Allah, tidak diraih kecuali oleh orang terbaik mereka (kaum muslimin)

    Saudaramu
    Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah

    25 Shafar 1435
    28 Desember 2013
    http://www.hizb-ut-tahrir.info/info/index.php/contents/entry_32027
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Bagaimana Membicarakan Perang pada Diri Sendiri? Rating: 5 Reviewed By: Anonim
    Scroll to Top