728x90 AdSpace

  • Hot News

    Senin, 02 Desember 2013

    Pekan Kondom Nasional: Kampanye Nasional Seks Bebas


    Terhitung dari tanggal 1 hingga 7 Desember 2013 diselenggarakan Pekan Kondom nasional yang diselenggarakan di beberapa provinsi se Indonesia. Kampanye kondom yang mendapat dukungan dari Menteri Kesehatan ini menghabiskan milyaran rupiah yang diaambil dari uang rakyat.
    Alih-alih menekan penyebaran HIV/ AIDS ini justru berbeda dengan fakta yang ada di lapangan.
    Data yang didapat dari beberapa media menunjukkan bahwa kasus HIV/AIDS di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
    Berdasarkan data Kemenkes pada akhir Juni 2010 terdapat 21.770 kasus AIDS dan 47.157 kasus HIV positif dengan persentase pengidap usia 20-29 tahun yakni 48,1 % dan usia 30-39 tahun sebanyak 30,9 %. Yang lebih mencengangkan adalah berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jabar sampai tahun 2012 secara nasional, Jawa Barat menduduki peringkat ke 4 dalam kasus jumlah pengidap HIV/AIDS dengan total yaitu HIV 7157 kasus dan AIDS 4098 kasus. Sedangkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis sendiri pada tahun 2012 sampai September 2013 tercatat ada 42 kasus HIV dan 20 kasus AIDS.
    Pada tahun 1987-1997 kasus HIV/AIDS kebanyakan ditemukan di kalangan homseksual (lelaki suka lelaki).
    Menuju tahun 1997-2007 kasus HIV/AIDS didominasi oleh kalangan penyalagunahan narkoba. Namun sejak tahun 2007 sampai sekarang, kasus HIV/AIDS paling banyak ditemukan di kalangan pelaku heteroseksual termasuk kalangan rumah tangga.
    Akar masalah sebenarnya yang memicu penyakit HIV/AIDS dan juga kehamilan yang tidak direncanakan terus meningkat adalah seks bebas.
    Tidak akan ada kehamilan yang tidak direncanakan jika tidak ada pergaulan bebas, sama halnya dengan HIV/AIDS, tidak akan mewabah jika tidak ada seks bebas.
    Berkaca dari fakta sebelumnya, dengan sosialisasi kondom, alih-alih menanggulangi penyebaran HIV/AIDS lebih meluas justru dengan cepat masyarakat yang terjangkit meningkat. Makin banyak pula remaja yang hamil diluar nikah dan melakukan aborsi karena belum siap menerima kehadiran sang janin, terlebih dalam status belum menikah yang akan menjadi aib di tengah-tengah masyarakat.
    Kondom adalah solusi?
    Menurut Menteri Kesehatan Indonesia, ia yakin bahwa kondom bisa mencegah penularan HIV/AIDS. Namun pendapat ini berbeda dengan para pakar Internasional sendiri yang telah menegaskan bahwa kondom tidak aman digunakan sebagai alat pencegahan penularan virus HIV/AIDS.
    Laporan penelitian yang pernah dilakukan oleh Carey (1992) dari Division of Physical Science, Rockville, Mary land USA menemukan kenyataan bahwa virus HIV dapat menembus kondom. Dari 89 kondom yang beredar dipasaran diperiksa dan hasilnya 29 dari kondom tersebut terdapat kebocoran.
    Dalam konferensi AIDS Asia Pasific di Chiang Mai Thailand tahun 1995 juga telah dilaporkan bahwa penggunaan kondom aman tidaklah benar.
    Pori-pori yang terdapat pada kondom yang terbuat dari bahan latex memiliki diameter 1/60 mikron dalam keadaan tidak meregang, namun jika meregang lebar pori-pori kondom bisa menjadi sepuluh kali lebih besar. Sedangkan ukuran virus HIV sendiri berdiameter 1/250 mikron. Dengan begitu, jelas mudah bagi virus untuk menembus kondom.
    Namun lagi dan lagi dalam memperingati hari AIDS ditahun ini, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) menggelar pekan kondom di 12 kota Besar di Indonesia mulai tanggal 1 hingga 7 Desember 2013.
    KPAN sebagai lembaga negara yang pelaksanaaan kegiatannya dibiayai oleh negara dari uang rakyat seharusnya menjalankan fungsinya untuk menyelamatkan rakyat. Tapi ternyata dengan melakukan pekan kondom, justru KPAN akan “membunuh” masa depan generasi penerus bangsa.
    Kini pun budaya Barat telah merasuk dan merusak pola pikir dan pola sikap masyarakat Indonesia.
    Tolak Pekan Kondom Nasional
    Sudah sepantasnya seluruh masyarakat menolak kampanye busuk kondomisasi ini. Memberikan kesadaran kepada seluruh elemen masyarakat bahwa kondomisasi bukanlah solusi tapi sebaliknya justru menambah masalah semakin runyam.
    Saatnya pula seluruh gerakan islam dan elemen umat islam lainnya dari kalangan ulama, intelektual, TNI, polisi, pengusaha,dll, bersatu menuntut diterapkannya syariah Islam dalam wadah Khilafah Islamiyah yang akan memberi perlindungan sempurna terhadap rakyatnya dari segala tipu daya liberalisme sekulerisme.


    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Pekan Kondom Nasional: Kampanye Nasional Seks Bebas Rating: 5 Reviewed By: Anonim
    Scroll to Top