
Menyikapi peristiwa Kamis 31
Oktober 2013 yakni aktivitas anarkis oleh Gerakan Pemuda Indonesia
(GPI).terhadap sekretariat dan tempat kediaman aktivis Gerakan Mahasiswa Pembebasan
Daerah Palangkaraya serta tuntutan mereka untuk membubarkan Gerakan Mahasiswa
Pembebasan. Lalu GPI mengatakan bahwa Gerakan mahasiswa Pembebasan dituding
melakukan perbuatan yang memecah belah bangsa ini, atas aksinya menggugat
Sumpah pemuda sehingga mereka menuntut untuk mengusir Gema Pembebasan dari bumi
palangkaranya. Berkenaan dengan hal itu, Gema Pembebasan Purwakarta menyatakan:
1. Aksi yang
menamakan GPI (Gerakan Pemuda Indonesia) tidak lebih merupakan aksi murahan,
ini adalah bukti dari keputusasaan para pengemban Nasionalisme Pluralisme.
Serta upaya diskriminatif terhadap Gema Pembebasan. Sebab Nasionalisme yang
digembar-gemborkan sebagai asas kebangkitan dari ide Sumpah pemuda sebetulnya
tidak lain adalah model peralihan metode penjajahan baru, sejatinya kalo kita
menganalisis mengkaji ulang sejarah sumpah pemuda, tidak lain adalah bahwa
memang, sudah dirancang pasca pemberlakuan politik etis oleh pemerintah Hindia
Belanda.
2. Tuduhan yang
dialamatkan kepada Gema Pembebasan Daerah Palangkaraya atas aksinya mengugat
sumpah pemuda yang dikatakan memecah belah negeri ini merupakan tuduhan yang
tidak benar, Serta tindakan yang tidak berdasar dan keputusasaan para pengusung
Nasionalisme menghalang-halangi kebangkitan islam karena masyarakat sudah mulai
sadar akan kebangkitan yang sesungguhnya yakni dengan ideologi islam. karena
sesungguhnya yang memecah belah bangsa ini bukanlah Gerakan Mahasiswa
Pembebasan malainkan penjajah Barat yang dikomandoi oleh Amerika.
3. Pernyataan
mereka mengatas namakan GPI (Gerakan Pemuda Indonesia) tentang” Gema Pembebasan
merupakan gerakan separatis embrio teroris memecah persatuan bangsa” merupakan
pernyataan yang gegabah serta salah alamat karena yang sebenarnya membuat
negeri kita Indonesia ini carut marut terjajah semua sumber daya alam 80%
dikuasai asing, kemiskinan merajalela, konfik horisontal yang tidak kunjung
selesai, korupsi yang menggurita tidak lain adalah disebabkan oleh ideologi
kapitalisme-Demokrasi yang diterapkan di negeri ini, yang saat ini dipaksakan oleh
Amerika Serikat sebagai pengembannya, yang telah menguras habis kekayaan alam
indonesia. Maka yang seharusnya mereka mengalamatkan semua tuduhan buruk ini
kepada Amerika bukan malah kepada Gema Pembebasan yang nyata-nyata justru
berjuang untuk membebaskan negeri ini dari belenggu Kapitalisme dan penjajahan.
4. Gema
Pembebasan sejak awal sangat mengecam Seperatisme dan juga segala bentuk
penjajahan terhadap negeri ini. Karena itulah Gema Pembebasan bersatu,bergerak
untuk menegakkan ideologi islam dalam rangka membebaskan negeri ini dari
cengkraman para Kapitalis Penjajah dan menyatukan umat dalam naungan Khilafah.
5. Mari
bersatu, bergerak menegakan idiologi islam dalam naungan khilafah walaupun para
musuh umat islam melakukan makar terhadap perjuangan ini. Mereka berkehendak
memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah
tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang
kafir tidak menyukai. (QS. At Taubah 32).dan firman allah swt: Hai
orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul
menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (QS al-Anfal
[8]: 24)
Ketua GEMA Pembebasan Purwakarta
M. Taufik Maulidin, S.Pd
0 komentar:
Posting Komentar