APRESIASI Apresiasi terhadap perhelatan Miss World 2013 tak hanya datang dari GP Ansor, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) juga turut mengapresiasi perhelatan tersebut.
Apresiasi itu datang dari Ketua Umum PB PMII, Addin Jauharuddin dan Ketua Umum DPP IMM Jihadul Mubarak saat jumpa pers di Kantor PB PMII, Salemba Tengah, Jakarta, Jumat (6/9/2013).
“Ajang ini tentu kami apresiasi,” kata Addin Jauharuddin.
Menurutnya, Panitia Miss World 2013 telah menjamin bahwa ajang tersebut tidak melanggar etika moral Indonesia. Tidak ada bikini, bahkan memiliki banyak manfaat bagi Indonesia. ”Dampaknya potisif, bisa meningkatkan pariwisata. selama Miss World itu positif dan bisa mempopulerkan adat istiadat Indonesia, kita perlu apresiasi," katanya.
Jihadul Mubarak menambahkan, keharusan setiap peserta dari seluruh dunia mengenakan batik, sarong bali, dan menarikan Tari Kipas Cendana merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mempromosikan budaya ke dunia internasional.
“Hal ini patut diapresiasi, seperti mengharuskan kontestan berpakaian batik, ini kan hal-hal yang positif. Ini patut diapresiasi. Artinya budaya barat dalam ajang ini tidak mendominasi,” tambah Jihadul mubarok. () okezone.com, 06/09/2013
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sungguh amat disayangkan, di kala hampir seluruh kelompok/organisasi Islam menolak Miss World menolak kontes Miss World, IMM dan PMII justru mendukung acara tersebut. IMM yang berada di bawah naungan ormas Muhammadiyah menyalahi kebijakan Muhammadiyah yang menolak Miss World. Demikian pula PMII yang merupakan sayap organisasi mahasiswa NU juga berseberangan dengan kebijakan PBNU yang menolak Miss World.
Hal ini menimbulkan banyak dugaan di kalangan aktivis dan pengamat gerakan Islam bahwa infiltrasi paham liberal telah berhasil mempengaruhi cara berfikir sebagian mahasiswa muslim yang tergabung dalam PMII dan IMM.
0 komentar:
Posting Komentar