
Kerry telah memberitahu Netanyahu di Yerusalem tentang isi kesepakatan itu, yang selama beberapa jam terakhir sebelum pertemuannya dengan Menteri AS, ia mengungkapkan harapannya yang akan membuahkan keberhasilan.
Kerry mengatakan bahwa kesepakatan tersebut “sepenuhnya mampu melucuti semua senjata kimia dari Suriah.” Ia menambahkan bahwa Rusia telah mengatakan bahwa rezim Presiden Suriah Basyar al-Assad setuju untuk memberikan data-data gudang senjata kimianya dalam seminggu ini. “Sedang kami menyadari bahwa penghancuran senjata kimia bukanlah solusi, dan kami tidak akan berhenti hanya sampai pada persoalan senjata ini.”
Ia menjelaskan dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Netanyahu pada akhir pertemuan mereka, bahwa negaranya mengharapkan dari rakyat Suriah “untuk menghentikan semua aksi pembunuhan dan kekerasan lainnya, yang telah memporak-porandakan Suriah dan seluruh kawasan itu. Seperti yang telah katakan sebelumnya bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik ini, dan kami tidak ingin untuk menciptakan lebih banyak lagi kaum ekstrimis, tetapi kami ingin mencapai solusi politik.”
Di bagian lain, Netanyahu mengatakan bahwa rezim Suriah berkewajiban untuk memusnahkan semua senjata kimianya, dan dunia harus memastikan bahwa senjata kimia tidak akan ada di tangan “rezim ekstremis”.
Sementara itu, Suriah melalui Menteri Rekonsiliasi Nasional, Ali Haidar menyambut kesepakatan Amerika-Rusia, dengan mengatakan bahwa hal ini memungkinkan untuk “menghindari perang” dan “menciptakan kemenangan bagi Suriah”.
*** *** ***
Subhanallah, secara terbuka semua pihak yang berselisih
setuju, yaitu Amerika, Liga Arab dan entitas Yahudi, di lain pihak rezim
Suriah, Rusia dan Iran. Mereka semua sepakat untuk menyambut
kesepakatan tentang perjanjian untuk pemusnahan senjata kimia Suriah.
Sehingga mereka yang memiliki senjata ini, yang seharusnya menjadi
senjata untuk melindungi mereka yang membuat takut musuh-musuhnya, namun
mereka—seperti yang terjadi di depan mata—justru senjata itu mereka
gunakan terhadap rakyat mereka sendiri, membunuh perempuan dan
anak-anak, untuk mempertahankan takhtanya dan entitas mereka, yang tidak
lama lagi akan musnah, insya Allah.Orang yang cermat membaca berita di atas akan sampai pada satu kesimpulan, bahwa perhatian semua pihak terkait senjata itu hanya satu, yaitu takut senjata itu jatuh ke tangan orang lain selain rezim Suriah. Itulah yang dikatakan secara telanjang oleh si Yahudi Netanyahu “dunia harus memastikan bahwa senjata kimia tidak akan ada di tangan rezim ekstremis”. Sementara rezim Basyar adalah pengaman, penyelamat dan pelindung bagi entitas Yahudi. Sedang kaum ekstrimis dan teroris di mata politik Barat saat ini adalah mereka di antara kaum Muslim yang menuntut sebuah pemerintahan yang diatur berdasarkan Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.
Oleh karena itu kunjungan kilat John Kerry pada anak tiri Amerika ini, adalah untuk meyakinkannya bahwa Amerika, para antek kaum kafir Barat, dan para perwakilan Liga boneka Barat, semuanya sangat serius untuk menjaga keamanan dan keselamatan entitas Yahudi, dari jatuhnya senjata tersebut ke tangan orang-orang mukhlis dari umat ini, serta munculnya mereka di Syam yang telah diberkati oleh Allah SWT. Dan Allah SWT juga telah memberkati revolusi mereka yang tulus dan ikhlas, yang terus melakukan revolusi Islam, menuntut tegaknya syariah Islam, dan akan menjadikan Syam pusat negara Khilafah.
Kami memohon kepada Allah SWT, Dzat Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, untuk menjadikan tipu daya mereka itu sebagai awal kehancuran mereka, dan sebaliknya mengokohkan kami dengan tegaknya Khilafah. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa untuk mewujudkan semua itu. [Hatim Abu Ajamiyah Abu Khalil – Yordania]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 18/9/2013.
0 komentar:
Posting Komentar