
Pembicaraan
antara Munarman dan Thamrin berlangsung sengit. Adu fakta dan
argumentasi. Hingga pada ujungnya, saat giliran Munarman bicara, Thamrin
ngotot memotong dan menunjuk mukanya. Tak terima pembicaraannya
dipotong, Munarman menyiram air yang ada di depannya ke muka Thamrin.
Sebelum
insiden terjadi, telah terjadi perdebatan. Munarman berpendapat selama
ini media salah dalam menilai, setiap menjelang bulan ramadhan selalu
opini sweeping yang dimunculkan. Kata Munarman, khwatarinya nanti akan
membawa kesan tindakan maksiat itu halal. Seolah-olah maksiat itu hanya
dilarang di bulan ramadhan. Maksiat harus ditutup selamanya, aturannya
juga sudah ada, kata Munarman.
Tentang
swepping oleh ormas, kata Munarman, juga tidak sepenuhnya benar. Mantan
Ketua YLBHI ini menyampaikan bahwa di Papua ada sejumlah ibu-ibu demo
menolak minuman keras karena mereka resah di sana banyak kasus kriminal
akibat miras. Jadi sepenuhnya ini tanggungjawab polisi bukan ormas.
Menurut Munarman ormas tak ada hubungannya dan jangan dihubung-hubungkan
terus.
Tetapi Thamrin menolak
pendapat Munarman. Anggota geng liberal ini menuding, di sejumlah daerah
ada kaitannya antara sweeping dengan politik. Munarman membantah kaitan
ini.
Saat Munarman bicara, Thamrin
menunjuk-nunjuk muka Munarman untuk memotong pembicaraan, sambil
mengatakan anda tidak mengerti maksud saya.
Beberapa
kali Munarman bilang jangan potong bicara saya, namun sambil
tunjuk-tunjuk Thamrin tetap ngotot untuk motong. Akhirnya muka Thamrin
disiram dengan air minum yang ada di meja oleh Munarman. (suara-islam.com/detikislam.com)
0 komentar:
Posting Komentar