728x90 AdSpace

  • Hot News

    Minggu, 16 September 2012

    Warga Ponorogo mulai Makan Tiwul

    Sejumlah warga miskin di wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, makan nasi tiwul. Yang pasti, warga beralih dari mengonsumsi nasi ke singkong yang dijemur atau gaplek itu bukan karena kebijakan setop makan nasi karena ancaman krisis pangan, melainkan tidak mampu membeli beras.

    "Harga beras begitu tinggi. Kami tidak mampu membelinya. Apalagi pada musim kemarau ini kami tak memiliki panenan apa-apa, karena lahan pertanian juga tak bisa ditanami apa-apa," kata Masdikun, 48, warga Kecamatan Sooko, Ponorogo, Minggu (16/9).


    Oleh karena itu, warga miskin yang kini tak memiliki penghasilan di musim kemarau ini mencoba beralih makan nasi tiwul untuk menyiasati kelangsungan hidup ketika mereka tak mampu membeli beras. "Daripada kelaparan, ya mending makan nasi tiwul," jelas Masdikun.

    Menurut Masdikun, makan nasi tiwul juga dilakukan oleh warga miskin di beberapa kecamatan seperti Pulung, Slahung, dan Mlarak. Semua beralih makan nasi tiwul karena hanya mampu membeli ketela pohon atau gaplek.

    Harga ketela pohon masih basah hanya Rp700-1000/kg dan gaplek (ketela pohon sudah dikeringkan) hanya Rp1.500-2.000/kg. Apalagi, banyak warga juga menanam singkong.

    Sebenarnya, lanjut sejumlah warga, pihaknya tiap bulan berhak mendapatkan jatah beras raskin (warga miskin) dari pemerintah sebanyak 15 kg/kepala keluarga dengan harga Rp1.600/Kg. "Tapi, tak jelas mengapa pada bulan ini warga miskin pedesaan tak mendapatkan," kata Masdikun.() mediaindonesia.com
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Warga Ponorogo mulai Makan Tiwul Rating: 5 Reviewed By: Anonim
    Scroll to Top