Menurut laporan radio Prancis Internationale, Menteri Dalam Negeri Prancis Manuel Valls dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (12/9) mengatakan, insiden itu terjadi antara Selasa malam dan Rabu dini hari.
"Serangan ini adalah serangan serius terhadap kehormatan umat Islam dan mengejutkan bagi setiap warga negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai penghormatan dan toleransi," imbuh Valls dalam statemennya.
Pada bulan Juli, polisi setempat mengatakan bahwa pintu masjid tersebut juga dicoret-coret oleh perusuh dengan tulisan menyangkut neo-Nazi.
Di sisi lain, perusuh pada bulan lalu meletakkan dua kepala babi di pintu masuk sebuah masjid di kota selatan Montauban.
Sedikitnya empat juta Muslim tinggal di Prancis dan negara ini memiliki komunitas Muslim terbesar di Eropa. Para pemimpin Muslim Perancis menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya Islamphobia di negara itu.
Selain itu, banyak warga Muslim Prancis mengecam peraturan pemerintah Paris yang melarang muslimah mengenakan jilbab lengkap di tempat umum.() republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar